Ringkasan Pengajian Rutin Jumat Kliwon
Kanzus Sholawat Kota Pekalongan.
Jum’at, 23 Agustus 2019 M atau 22 Dzulhijjah 1440 H.

Dalam pengajian tersebut Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan bahwa Syaikh Dhiyauddin Ahmad bin Mushthofa Alkamsyakhonawi ra pengarang kitab Jami’ul Ushul Fil Auliya’ telah menghimpun ayat, hadits, fatwa, serta qaul ulama yang menjelaskan tentang keshalehan.
Shaleh dari orang-orang shaleh tersebut adalah shaleh hatinya.
Orang-orang yang shaleh yang pertama kali adalah solehussudur. Para beliau itu mampu menyelamatkan hatinya dari sifat sifat seperti ujub, kibir, sum’ah dan lain sebagainya.
Lalu beliau juga menegaskan tentang pentingnya dzikrullah untuk mendekatkan diri dan membersihkan karatnya hati yang menjadi penghalang untuk dekat kepada Allah.
Sehingga yang sepantasnya hiasan hati itu bi dzikrillah yang akan menjadi sebab mengajak kita semua taqarrub kepada Allah terhalanglah oleh karatan-karatan hati yang merupakan, kibr, takabbur, sum’ah, merasa sok pinter, merasa sok alim, merasa sok bener ndewe, ini semua menjadi hijab setiap hati-hati manusia.
Orang-orang shaleh tidak mau tertipu oleh perilaku-perilaku yang mengotori hati. Kkeshalehan seseorang itu lahir dari keshalehan qalbunya.
Sehingga para beliau mampu menshalehkan setelah hatinya yang shaleh, pola fikirnya pun shaleh, perilakunya pun shaleh, tangannya pun ikut shaleh, kakinya pun ikut shaleh, sehingga shaleh itu tidak terletak pada hati saja tapi buahnya keshalehan yang tertanam di hati akan terpancar kepada semua anggota badan.
Orang shaleh selalu menghindari prasangka yang buruk. Orang shaleh selalu husnudzan, berprasangka yang baik kepada Allah swt.
Walaupun keadaan dalam faqir yang luar biasa tetap menerima kefakiran itu dengan prasangka yang baik kepada Allah swt. Itulah tanda orang yang mempunyai hati yang selamat.
Wallahu a’lam
Mugi manfaat.
Pkl,23/8/2019.
Copas dari FB Habib Muhdor Assegaf https://www.facebook.com/sed.madar
Selengkapnya: https://youtu.be/-_xJ3psue3E